GARUTSELATAN.INFO - Pasanggiri Mojang Jajaka Alit - Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan bahwa Pemajuan Kebudayaan diantaranya bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa; memperkaya keberagaman budaya; memperteguh jati diri bangsa; dan melestarikan warisan budaya bangsa.
Nilai-nilai luhur budaya bangsa tersebut diantaranya tertuang serta tersirat dalam tata-cara berias dan berpenampilan, adab berbahasa / berbicara, dengan segenap unsur yang terkandung didalamnya sehingga turut memperkaya keragaman budaya dan selanjutnya akan memperteguh jati diri bangsa, sehingga tak heran jika hal tersebut menjadi bagian dari 10 (sepuluh) objek pemajuan kebudayaan yakni termasuk kedalam objek Pengetahuan Tradisional (berbusana dan kebiasaan berprilaku), Seni dan Bahasa serta Adat-Istiadat.
Upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa tersebut diantaranya bisa dirangsang keberadaannya melalui ajang “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” yakni yang akan diikuti oleh Peserta usia Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama, atau mulai usia 3 th sampai dengan 15 th.
Kegiatan “Pasanggiri Mojang-Jajaka” memang rutin dilaksanakan oleh pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan menampilkan Peserta perwakilan dari tiap Kota/Kabupaten yang merupakan pemenang dari kegiatan serupa yang dilaksanakan di Kota/Kabupaten di Jawa Barat.
Namun jarang sekali di Kota/Kabupaten tersebut yang melaksanakan kegiatan “pembinaan” sebelum menuju ke kegiatan tersebut –Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanakan kegiatan Pasanggiri Mojang-Jajaka di tingkat Jawa Barat hanya diikuti oleh Peserta untuk usia 16 s.d 24 tahun, sedangkan kegiatan berupa pembinaan untuk peserta dibawah usia tersebut tidak semua Kota/Kabupaten yang melaksanakannya.
Kegiatan “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” se-Jawa Barat dilaksanakan dengan maksudkan untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang tertuang dalam Tata-cara berias dan berpenampilan, serta adab berbahasa / berbicara Sunda, Seni – Budaya dengan memperkenalkannya sedini mungkin pada anak-anak kita, sebelum melangkah pada jenjang Pasanggiri Mojang-Jajaka (yang sesungguhnya) yang hanya diikuti oleh usia 16 – 24 tahun tadi.
Dengan pembinaan secara berjenjang, tidak saja pelaksanaannya dimulai dari tingkat Kota/Kabupaten, tapi dari segi usia pun berjenjang mulai dari anak-anak. Tujuannya tiada lain adalah untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa; mempertahankan sambil memperkaya keberagaman budaya; meneguhkan jati diri bangsa; menambah kegiatan positif bagi generasi muda ke arah pelestarian nilai-nilai budaya bangsa; dan memberikan ajang kompetitif yang positif dalam ruang kekeluargaan sambil memperpanjang silaturahmi diantara insan yang terlibat dalam kegiatan.
Sebagaimana kegiatan pada kegiatan sebelumnya yang telah berlangsung untuk ke-5 kalinya, kegiatan kali ini pun akan diawali dengan Technical Meeting untuk menerangkan teknis pelaksanaan, tahapan kegiatan dan penilaian dalam kegiatan itu sendiri, serta ditambah memberikan pengetahuan / wawasan dasar dan umum mengenai kegiatan yang berisi penerangan mengenai Tata-Rias, Busana serta Teknik-tekniknya, bagi Peserta maupun khususnya bagi para pendamping atau orang tua Peserta.
Tahap selanjutnya akan dilakukan Unjuk Kabisa untuk merangsang sekaligus mendorong para peserta mendalami Seni-Budaya Sunda maupun menampilkan kemampuan / keterampilannya dalam bentuk pertunjukan.
Sebagai puncak kegiatan, dimana Peserta akan tampil full performance serta melakukan perkenalan sekaligus (untuk Kategori C) bertanya-jawab dengan Dewan Juri mengenai wawasan khususnya bidang Pariwisata, Seni dan Budaya yang ada dan berkembang di Jawa Barat, atau Kota/Kab masing-masing Peserta maupun Kesundaan umumnya yang dibawakan dalam Basa Sunda, sedangkan kemampuan dalam Bahasa Inggris dalam kegiatan ini merupakan suatu nilai tambah.
Mengingat Para Peserta dari “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” ini hampir bisa dipastikan juga menyenangi dunia model, sehingga alternatif ke dunia model akan dibukakan selebar-lebarnya, diantaranya tidak hanya dunia model diatas catwalk saja, tetapi juga dunia foto model, sehingga peluang ini pun kita antarkan kepada mereka.
Adapun pelaksanaan kegiatan “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” tingkat Jawa Barat tahun 2019 ini akan memperebutkan Piala Bergilir Gubenur, akan dilenggarakan pada Sabtu - Minggu, 14-15 Desember 2019 mulai pk.13.00 sampai dengan selesai di Bale Paminton “Inten Dewata” Jl.A.Yani – Garut. Untuk info mengenai kegiatan ini bisa kontak Panitia di Hp/WA 0877 4342 3765.
Melalui pelaksanaan kegiatan “Paranggiri Mojang-Jajaka Alit” tingkat Jawa Barat diharapkan di kalangan generasi muda akan tumbuh kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya sendiri dan memiliki filter terhadap serangan budaya luar. Karena harus diakui bahwa Globalisasi yang terjadi sekarang ini harus dicermati secara saksama agar pengaruh terhadap nilai sosial budaya kita dapat tetap terjaga.
Sehingga diharapkan generasi muda dapat memiliki “ketahanan budaya” dan sikap agar tetap menjunjung budaya kita sendiri dengan tetap membuka diri terhadap kemajuan yang datangnya dari luar. Hal inilah yang diharapkan menjadi output dari kegiatan “Pasanggiri Mojang Jajaka Alit” ini.*** (IS)
Ikuti Saluran WhatsApp Kami Garutselatan.info Lainnya di Google News
"Pasanggiri Mojang Jajaka Alit" Kegiatan Melestrarikan Kebudayaan Jawa Barat [Dok. Tahun 2018] |
Nilai-nilai luhur budaya bangsa tersebut diantaranya tertuang serta tersirat dalam tata-cara berias dan berpenampilan, adab berbahasa / berbicara, dengan segenap unsur yang terkandung didalamnya sehingga turut memperkaya keragaman budaya dan selanjutnya akan memperteguh jati diri bangsa, sehingga tak heran jika hal tersebut menjadi bagian dari 10 (sepuluh) objek pemajuan kebudayaan yakni termasuk kedalam objek Pengetahuan Tradisional (berbusana dan kebiasaan berprilaku), Seni dan Bahasa serta Adat-Istiadat.
Upaya untuk melestarikan warisan budaya bangsa tersebut diantaranya bisa dirangsang keberadaannya melalui ajang “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” yakni yang akan diikuti oleh Peserta usia Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Pertama, atau mulai usia 3 th sampai dengan 15 th.
Kegiatan “Pasanggiri Mojang-Jajaka” memang rutin dilaksanakan oleh pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dengan menampilkan Peserta perwakilan dari tiap Kota/Kabupaten yang merupakan pemenang dari kegiatan serupa yang dilaksanakan di Kota/Kabupaten di Jawa Barat.
Ikuti acara "Pasanggiri Mojang Jajaka Alit" Kegiatan Melestrarikan Kebudayaan Jawa Barat |
Namun jarang sekali di Kota/Kabupaten tersebut yang melaksanakan kegiatan “pembinaan” sebelum menuju ke kegiatan tersebut –Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanakan kegiatan Pasanggiri Mojang-Jajaka di tingkat Jawa Barat hanya diikuti oleh Peserta untuk usia 16 s.d 24 tahun, sedangkan kegiatan berupa pembinaan untuk peserta dibawah usia tersebut tidak semua Kota/Kabupaten yang melaksanakannya.
Kegiatan “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” se-Jawa Barat dilaksanakan dengan maksudkan untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang tertuang dalam Tata-cara berias dan berpenampilan, serta adab berbahasa / berbicara Sunda, Seni – Budaya dengan memperkenalkannya sedini mungkin pada anak-anak kita, sebelum melangkah pada jenjang Pasanggiri Mojang-Jajaka (yang sesungguhnya) yang hanya diikuti oleh usia 16 – 24 tahun tadi.
"Pasanggiri Mojang Jajaka Alit" Kegiatan Melestrarikan Kebudayaan Jawa Barat [Dok. Tahun 2018] |
Dengan pembinaan secara berjenjang, tidak saja pelaksanaannya dimulai dari tingkat Kota/Kabupaten, tapi dari segi usia pun berjenjang mulai dari anak-anak. Tujuannya tiada lain adalah untuk mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa; mempertahankan sambil memperkaya keberagaman budaya; meneguhkan jati diri bangsa; menambah kegiatan positif bagi generasi muda ke arah pelestarian nilai-nilai budaya bangsa; dan memberikan ajang kompetitif yang positif dalam ruang kekeluargaan sambil memperpanjang silaturahmi diantara insan yang terlibat dalam kegiatan.
Sebagaimana kegiatan pada kegiatan sebelumnya yang telah berlangsung untuk ke-5 kalinya, kegiatan kali ini pun akan diawali dengan Technical Meeting untuk menerangkan teknis pelaksanaan, tahapan kegiatan dan penilaian dalam kegiatan itu sendiri, serta ditambah memberikan pengetahuan / wawasan dasar dan umum mengenai kegiatan yang berisi penerangan mengenai Tata-Rias, Busana serta Teknik-tekniknya, bagi Peserta maupun khususnya bagi para pendamping atau orang tua Peserta.
Tahap selanjutnya akan dilakukan Unjuk Kabisa untuk merangsang sekaligus mendorong para peserta mendalami Seni-Budaya Sunda maupun menampilkan kemampuan / keterampilannya dalam bentuk pertunjukan.
Sebagai puncak kegiatan, dimana Peserta akan tampil full performance serta melakukan perkenalan sekaligus (untuk Kategori C) bertanya-jawab dengan Dewan Juri mengenai wawasan khususnya bidang Pariwisata, Seni dan Budaya yang ada dan berkembang di Jawa Barat, atau Kota/Kab masing-masing Peserta maupun Kesundaan umumnya yang dibawakan dalam Basa Sunda, sedangkan kemampuan dalam Bahasa Inggris dalam kegiatan ini merupakan suatu nilai tambah.
Mengingat Para Peserta dari “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” ini hampir bisa dipastikan juga menyenangi dunia model, sehingga alternatif ke dunia model akan dibukakan selebar-lebarnya, diantaranya tidak hanya dunia model diatas catwalk saja, tetapi juga dunia foto model, sehingga peluang ini pun kita antarkan kepada mereka.
Adapun pelaksanaan kegiatan “Pasanggiri Mojang-Jajaka Alit” tingkat Jawa Barat tahun 2019 ini akan memperebutkan Piala Bergilir Gubenur, akan dilenggarakan pada Sabtu - Minggu, 14-15 Desember 2019 mulai pk.13.00 sampai dengan selesai di Bale Paminton “Inten Dewata” Jl.A.Yani – Garut. Untuk info mengenai kegiatan ini bisa kontak Panitia di Hp/WA 0877 4342 3765.
Melalui pelaksanaan kegiatan “Paranggiri Mojang-Jajaka Alit” tingkat Jawa Barat diharapkan di kalangan generasi muda akan tumbuh kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya sendiri dan memiliki filter terhadap serangan budaya luar. Karena harus diakui bahwa Globalisasi yang terjadi sekarang ini harus dicermati secara saksama agar pengaruh terhadap nilai sosial budaya kita dapat tetap terjaga.
Sehingga diharapkan generasi muda dapat memiliki “ketahanan budaya” dan sikap agar tetap menjunjung budaya kita sendiri dengan tetap membuka diri terhadap kemajuan yang datangnya dari luar. Hal inilah yang diharapkan menjadi output dari kegiatan “Pasanggiri Mojang Jajaka Alit” ini.*** (IS)
Ikuti Saluran WhatsApp Kami Garutselatan.info Lainnya di Google News