Suku Sunda Dan Berbagai Karakter Orang Sunda - Suku Sunda adalah orang-orang yang secara turun temurun menggunakan bahasa ibu bahasa Sunda serta dialeknya dalam kehidupan sehari-hari dan berasal serta bertempat tinggal di daerah Jawa Barat, atau daerah yang juga sering disebut Tanah Pasundan atau Tatar Sunda (Koentjaraningrat: 2010).
Masyarakat Sunda dalam interaksi sosialnya dituntut untuk mematuhi berbagai nilai budaya yang berlaku dalam kehidupan sosial. Di antaranya adalah yang berhubungan dengan etika Sunda.
Di lingkungan budaya Sunda ada ungkapan ciri sabumi ciri sadesa. Artinya, ungkapan tersebut menekankan bahwa di setiap lingkungan ada ciri dan tata cara tersendiri yang mempengaruhi tindak tanduk para penghuninya.
Jika ungkapan ini dikaitkan dengan bidang etika, dapat dikatakan bahwa pada orang Sunda pun ada kesadaran bahwa di setiap lingkungan budaya tak terkecuali lingkungan budaya Sunda, tentu ada nilai-nilai etis yang diterima oleh para penghuni lingkungan tersebut. Nilai-nilai etika Sunda ini bisa menjadi acuan kebiasaan-kebiasaan bagi masyarakat Sunda secara umum.
10 Sifat dan kebiasaan orang Sunda
1. Lucu dan Humoris
Orang Sunda memiliki selera humor tinggi. Meskipun dalam situasi serius, mereka masih bisa bercanda. Tokoh-tokoh dari Sunda yang memiliki sifat humoris adalah artis Sule, Ridwan Kamil, dan masih banyak lagi. Status di media sosialnya tidak berbicara politik saja, tapi berisi guyonan yang membuat netizen tertawa.
Ada banyak banyolan atau lawakan dari Sunda yang dikenal dengan nama sisindiran, sejenis pantun ala Sunda yang selalu berisi sampiran dan isi yang lucu, kemudian ada dongeng lucu ala cangehgar hingga dari ceramah lucu yang sering dihadirkan oleh mubaligh dari Sunda. Ada juga Lawakan Ohang, Bobodoran Wayang Golek, dan lain-lain.
2. Sopan, Ramah, dan Murah Senyum
Orang Sunda memiliki pedoman hidup saling menghargai sesama. Mereka pada umumnya ramah senyum, sopan kepada siapa saja termasuk kepada orang yang belum dikenalnya. Seperti istilah “kawas gula eujang peueut” yang memiliki artinya hidup harus rukun saling menyayangi, tidak pernah berselisih.
Masyarakat Sunda menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan kesopanan, itulah mengapa orang Sunda dikenal murah hati seperti filosofi “Someah hade ka semah” yang artinya ramah, bersikap baik, menjaga, menjamu dan membahagiakan setiap orang”.
3. Pelafalan huruf F sering dibaca P
Orang Sunda dikenal jika melafalkan huruf F menjadi P (meskipun tidak semuanya). Ada penjelasan ilmiah mengapa orang Sunda mengucap bacaan yang ada F atau V menjadi P, salah satunya karena huruf tersebut memang tidak dikenal dalam aksara Sunda (Kaganga) pada zaman dahulu. Hal ini mungkin turun temurun dan menjadi sebuah kebiasaan orang Sunda. Contoh: Konferensi sering dibaca oleh mereka Konperensi.
Sering kali orang Sunda juga menulis nama yang harusnya huruf F diganti menjadi P. Hal ini memang tidak terjadi di semua orang Sunda namun kebanyakan memang mengucap ucapan F menjadi P. Yang tidak bisa (tidak terbiasa) itu jika sudah tercampur ketika sedang berbincang secara tidak sadar menemukan kata yang mengandung huruf F atau V pasti agak sulit untuk melafalkannya dengan benar.
4. Logat Bicara Khas
Setiap suku di Indonesia pasti punya logat atau dialek khas masing-masing ketika berbicara. Begitupun dengan yang ada pada masyarakat Sunda. Biasanya orang Sunda berbicara dengan logat yang mendayu seperti ada nada yang bergelombang.
Dari logat bicaranya saja sudah bisa dikenali kalau mereka orang Sunda. Ketika berbicara menggunakan bahasa Indonesia juga masih kelihatan logat Sundanya. Mereka memiliki intonasi masing-masing yang kadang terdengar lucu bagi sebagian orang.
5. Menyukai Lalapan dan Sambal
Pernahkah kamu mampir ke restoran Sunda? Jangan kaget bila disuguhi lalapan dan sambal. Orang Sunda terkenal memiliki kuliner yang mantap. Tidak lengkap rasanya makan di resto Sunda jika tidak mencicipi sambalnya.
Nasi panas, empal daging,tempe, tahu, ikan gurame goreng, ikan asin, sayur asem, dan ditambah lalapan. Menu yang hampir semua restoran Sunda menyediakan. Makanan akan lebih nikmat jika dinikmati di daerah Sunda yang dataran tinggi dengan pemandangan yang sejuk. Membuat betah pengunjung untuk datang lagi.
6. Sering menambah kata “teh” dan “mah”
Kebiasaan orang Sunda selanjutnya adalah penambahan pada perkataan. Contoh : “Saya teh asli Sunda”, “Kumaha atuh mah?”. Ada yang unik dari penambahan kata tersebut, yaitu tidak ada perubahan arti meskipun terdapat penambahan kata. Hal ini tetap diucapkan sampai sekarang. Orang Sunda terbiasa dengan penambahan kata tersebut dan dianggap sebagai keunikan tersendiri.
Untuk mempelajari bahasa daerah yang satu ini, Grameds dapat melihat Kamus Basa Sunda – Indonesia, Indonesia – Sunda Untuk Pelajaran & Umum yag dapat membantu kamu dalam kehidupan sehari-hari.
7. Memiliki Nama Unik
Kebiasaan orang tua zaman dahulu (kolot baheula) lebih senang memberi nama anak mereka dengan nama seperti: Maman, Jajang, Enjang, Asep, Dede, Cecep, Encep, Kokom, Elis. Kemudian nama tersebut dikombinasikan dengan akhiran yang sama dengan naama awal menjadi Asep Surasep, Cecep Gumasep, Dede Sunade, Maman Suherman dan lain-lain.
Kolot baheula di masyarakat Sunda sering memberi nama anak dengan awalan Asep yang konon katanya berasal dari kata “Kasep” artinya “ganteng” dengan ekspektasi agar anaknya menjadi orang yang ganteng dan banyak digandrungi, walaupun pada realitanya ada yang berlawanan. Bahkan nama Asep ini saking banyaknya sampai ada yang membuat komunitas Asep.
8. Santai
Berbeda dengan masyarakat Jawa yang terkenal lebih kerja keras, ulet dan lebih serius. Orang Sunda lebih terlihat santai dalam hidupnya, ada yang mengatakan cenderung malas.
Sifat santai ini diwakili oleh sosok Kabayan yang digambarkan sebagai seorang pemalas, santai namun banyak akal. Sosok ini melegenda di masyarakat Sunda. Meskipun terkenal dengan sifat santainya, banyak juga orang Sunda yang memiliki etos kerja tinggi dan jadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
9. Menjunjung Tinggi Adat Istiadat
Orang Sunda atau Urang Sunda memiliki adat istiadat yang beragam. Terdapat salah satu wisata yang menjunjung tinggi adat istiadat adalah Saung Angklung Mang Udjo. Di saung tersebut, pengunjung bisa belajar angklung dan menyaksikan pentas seni yang kental dengan adat Sunda.
Hal itu tentu sangat bagus untuk memperkenalkan adat istiadat Sunda ke berbagai daerah lain hingga mancanegara. Orang Sunda akan senang hati membantu pengunjung dalam memberikan pemahaman mengenai adat istiadat yang ada.
10. Pandai Membuat Akronim yang Mudah Diingat Orang
Wah, ternyata orang Sunda jagonya membuat akronim. Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Contoh yang terkenal ialah jenis makanan Cilok yang berarti Aci Dicolok, Cireng: Aci Digoreng, Cinlok: Cinta Lokasi, Combro: Oncom Dijero dan masih banyak contoh lain. Meskipun kadang terdengar aneh tapi kebiasaan orang Sunda ini sukses membuat jajanan kuliner Sunda menjadi viral.
Paling Banya Dicari:
- Apa ciri khas dari suku Sunda?
- Apa istiadat Sunda?
- Apa saja adat istiadat orang Sunda?
- Apa daerah suku Sunda?
- sifat buruk orang sunda
- bahasa suku sunda adalah
- 10 tradisi orang sunda
- ciri khas suku sunda
- kebiasaan orang sunda
- rumah adat sunda
- suku sunda berasal dari
- suku jawa
Ikuti Saluran WhatsApp Kami Garutselatan.info Lainnya di Google News