• Jelajahi

    Copyright © 2019- Garut Selatan Net
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan Header

    Benua Australia Semakin Dekat, Benarkah Akan Tabrak Indonesia

    Garsel Net
    Editor: Garutselatan.info Senin, 18 April 2022, 19:59 WIB Last Updated 2022-04-18T13:00:20Z
    Baca Juga

    Benua Australia Semakin Dekat, Benarkah Akan Tabrak Indonesia - Beberapa waktu terakhir viral di media sosial TikTok mengenai semakin mendekatnya Benua Australia ke Indonesia. Postingan di akun TikTok @virgaraditya menyebutkan dengan captionnya: "“BENUA AUSTRALIA TERUS BERGERAK KEUTARA!!!” tulisnya. 


    Penampakan Benua Australia Dan Indonesia


    Postingan tersebut telah dilihat lebih dari 381 ribu kali, disukai lebih dari 22,7 ribu pengguna dan mendapat lebih dari 675 komentar. Dia juga memaparkan alasannya mengatakan demikian berdasarkan narasi berikut: “Guys benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia. Kira-kira yang akan terjadi apa ya? 



    Bergesernya benua Australia ini disebabkan oleh lempeng bumi yang saling bertabrakan. Selain lempeng Australia yang terus bergerak lempeng Asia Pasifik ternyata juga bergerak 11 cm setiap tahunnya. Berdasarkan penelitian benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia 7 cm setiap tahunnya. Dan jika kedua lempeng itu bertabrakan tentunya bakal ngakibatin suatu gempa yang sangat besar. Salah satunya gempa yang pernah terjadi akibat tabrakan dua lempeng bumi adalah Marcquarie yang berada di antara Selandia Baru dan Benua Antartika dengan kekuatan 8,1 SR,” ujarnya.


    Benarkah pernyataan bahwa Benua Australia bergerak semakin ke Indonesia? Peneliti Ahli Utama Bidang Geologi dan Tektonik LIPI Haryadi Permana. Ia membenarkan bahwa Benua Australia bergerak ke arah utara, namun dia menekankan pergerakan ini terjadi sejak lama dan kecepatannya dalam orde milimeter per tahun. Oleh karena itu, perlu waktu jutaan tahun agar Benua Australia benar-benar sampai di wilayah Indonesia. “Perlu waktu sampai 5 jutaan tahun ke depan,” ujar Haryadi ). 



    Sementara mengenai pernyataan video tersebut yang menyebutkan pergerakan Benua Australia karena adanya bumi bertabrakan, ia tidak membenarkan hal tersebut. Haryadi menjelaskan pergerakan lempeng sudah ada sejak zaman dahulu, dimana terjadi saat lempeng Australia berpisah dengan Antartika diperkirakan sekitar 155 juta tahun lalu. 



    Saat itu Indonesia belum ada. Pergerakan terjadi ke arah timur-utara, saat itu Kalimantan, Malaysia, Sumatera masih menjadi bagian Eurasia. Selain itu, 25 juta tahun lalu, Kalimantan, lengan Barat Sulawesi dan Kalimantan mulai terbentuk, Serta bagian Jawa Timur terbentuk dari pecahan sisi utara, barat Australia. Sementara Papua dahulu adalah bagian dari utara kontinen Australia. Baru pada 5 juta tahun lalu Kepulauan Indonesia muda mulai terbentuk



    Berapa kecepatan pergerakan Benua Australia? Kontinen Australia terus bergerak ke utara dengan kecepatan 50-70 mm per tahun. Diketahui juga bahwa sebagian kontinen Australia sudah masuk di bagian bawah Timor dan NTT. “Jangan melihat benua Australia tetapi kerak benuanya. Nah bagian New Guinea sekarang kan sudah bertabrakan dengan Lempeng Pasifik-Carolina,” ujar dia. Informasi mengenai akan adanya gempa besar akibat tabrakan lempeng Australia dan Indonesia suatu saat nanti, ia menekankan bahwa selama ini gempa di Indonesia atau negara lain memang disebabkan dua hal yaitu tabrakan lempeng dan pergerakan magma di bawah kawah. 



    Dengan demikian, pada dasanya sudah sejak puluhan hingga ribuah tahun lalu Indonesia sepert Sumatera, bagian selatan Jawa-Bali-NTB-NTT atau utara Bali-Lombok-NTB-NTT mengalami gempa bumi. Pergerakan Benua Australia hal biasa Di lain tempat, Koordinator Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta Eko Teguh Paripurno menjelaskan mendekatnya Benua Australia ke Indonesia merupakan fenomena biasa.



    Jadi, mendekatnya Australia ke Jawa itu suatu hal yang biasa. Video itu saja menyajikan secara berlebihan,” ujar Eko. Menurutnya, lempeng benua memang bergerak satu sama lain sejak awal bumi terbentuk. Dahulu lempeng tersebut satu kesatuan yang disebut dengan "Pangea", kemudian terpecah satu dengan yang lainnya. 



    “Dampaknya sudah kita rasakan selama ini dengan adanya jalur-jalur gempa dan jalur gunung api yang kita sebut cincin api,” ujarnya. Adapun Lempeng Hindia - Australia yang bertemu dengan Lempeng Asia, membentuk jalur gunungapi dan jalur gempa di Indonesia. Ia mengatakan lempeng bisa berpapasan, saling menjauh, dan saling bertabrakan. Menurutnya arus konveksi adalah penyebab lempeng-lempeng tersebut bergerak. Adapun pergerakan menurutnya lempeng Australia ke Indonesia adalah sekitar 4,1 sampai 5,5 cm per tahun.




    Ikuti Saluran WhatsApp Kami Garutselatan.info Lainnya di Google News

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini